Langsung ke konten utama

Entri yang Diunggulkan

Mengamankan Hot Spot anda agar tidak di bobol

Masalah keamanan merupakan hal yang sangat penting dalam jaringan komputer, terlebih dalam jaringan wireless. Disini akan di tunjukkan berbagai cara tepat dan mudah untuk mengamankan jaringan tanpa kabel Anda. Teknologi wireless berkembang pesat. Kehadiran berbagai vendor produk wireless yang menyajikan beragam produk dengan harga terjangkau tampaknya turut andil menjadi pendorong maraknya penggunaan teknologi ini. Teknologi wireless ini tidak hanya cocok untuk digunakan pada kantor ataupun pengguna bisnis. Pengguna rumahan juga bisa menggunakan teknologi ini untuk mempermudah konektivitas. Artikel kali  ini lebih ditujukan untuk memberikan informasi mengenai cara yang cepat dan mudah untuk mengamankan jaringan wireless Anda. Seperti sudah dibahas di awal, teknologi wireless me mang relatif lebih rentan terhadap masalah keamanan. Sesuai namanya, teknologi wireless menggunakan gelombang radio sebagai sarana transmisi data. Proses pengamanan akan menjadi lebih sulit karena Anda tidak

SEJARAH : COMPUTATIONAL THINKING DI INDONESIA


Istilah Computational Thinking saat ini sedang naik daun, terlebih ketika Mata Pelajaran Informatika resmi masuk kedalam struktur kurikulum 2013 melalui Permendikbud Nomor 35, 36 dan 37 tahun 2018. Dalam lampiran permendikbud 37 tentang Kompetensi Inti / Kompetensi Dasar (KI/KD) Informatika, Computational Thinking (Berpikir Komputational) menjadi lingkup materi tersendiri, bahkan dipandang menjadi CORE dari mata pelajaran Informatika dan pembeda yang "signifikan" dengan mata pelajaran pendahulunya TIK, yang merupakan bagian dari Informatika.

Berpikir Komputational adalah teknik pemecahan masalah (problem solving) yang sangat luas wilayah penerapannya. Tidak mengherankan bahwa memiliki kemampuan tersebut adalah sebuah keharusan bagi seseorang yang hidup pada abad ke dua puluh satu ini. Seperti juga bermain musik dan belajar bahasa asing, Computational Thinking melatih otak untuk terbiasa berfikir secara logis, terstruktur dan kreatif.

Computational Thinking (CT) adalah sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran. CT memang memiliki peran penting dalam pengembangan aplikasi komputer, namun CT juga dapat digunakan untuk mendukung pemecahan masalah disemua disiplin ilmu, termasuk humaniora, matematika dan ilmu pengetahuan. Siswa yang belajar dimana CT diterapkan dalam kurikulum (proses pembelajaran) dapat mulai melihat hubungan antara mata pelajaran, serta antara kehidupan di dalam dengan di luar kelas.

Penulis mengenal lebih intensif mengenai Computational Thinking ini saat Google Asia-Pasipic (APAC) meluncurkan program pelatihan Computational Thinking  untuk Leader Google Educator Group (GEG) di seluruh Asia Pacipic pada pertengahan Juli tahun 2015. Selanjutnya AGTIFINDO.OR.ID dimana banyak para Leader GEG di Indonesia saat ini tergabung (GEG East Jakarta, GEG Kalimantan Timur, GEG Surabaya, GEG Makassar, GEG Bogor, dan beberapa GEG lainnya) mengadakan pelatihan Computational Thinking ini secara tatap muka (onsite) dengan disupport oleh Google APAC serta Google Indonesia baik dalam bentuk sistem pelatihannya hingga konsumsi dan sovenir kegiatannya dibeberapa daerah di Indonesia.

Paling tidak saat program tersebut diluncurkan, sudah ratusan bahkan mungkin ribuan guru baik TIK maupun guru Non-TIK yang sudah dilatih tentang Computational Thinking ini, bahkan beberapa diantaranya telah mendapatkan sertifikat langsung dari Google APAC atas keberhasilan melewati tahapan-tahapan pelatihan. Pelatihan Computational Thinking meskipun menggunakan teknologi daring, namun telah didesign Google untuk bisa mentransfer pengetahuan tersebut kepada peserta pelatihan karena juga menerapkan metode Blended Learning. 


Saat itu, pelatihan ini hanya bisa diikuti dalam kalangan terbatas dan terdaftar di keanggotaan GEG. Namun beberapa waktu berselang, konten dan pelatihan ini sudah bisa diakses secara umum dan terbuka untuk seluruh guru dalam meningkatkan kemampuan dan pemahaman mereka mengenai Computational Thinking. Pelatihan ini bisa diikuti melalui link Kursus Online CT.

Kembali kepada masalah KI / KD Informatika khususnya Berpikir Komputasional (CT) dan Praktik Lintas Bidang (STEMA CS) dalam implementasinya akan menemui cukup banyak kendala, diantaranya :
  1. Menurunkan KD menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
  2. Membuat Indikator Soal
  3. Bentuk Pengukuran dan Pengujiannya berbasis Performance Test yang lebih cocok pada Penilaian Proses, sehingga akan mengalami kendala ketika harus diujikan dalam Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) yang dilapangan hanya dominan menguji KI 3 (Pengetahuan).
Berpikir Komputasional dan Praktik Lintas Bidang merupakan PENDEKATAN dan METODOLOGI guru sekaligus syarat dalam membelajarkan dan pembudayaan Informatika. Akan cukup SULIT sekali untuk menguji metodologi guru dalam sebuah pembelajaran karena Target pembelajaran adalah siswa, terlebih jika yang diuji adalah pengetahuan.

Berfikir Komputasional (CT) dan Praktik Lintas Bidang (STEMA) jika diterapkan di Mata Pelajaran lain sekalipun seperti MATEMATIKA misalnya, pasti akan memiliki kendala yang sama. Kendalanya yakni jika harus diujikan secara teoritis/pengetahuan.

Berfikir Komputational merupakan CORE Informatika Bahkan Basic Skill yang ke-4 setelah MEMBACA, MENULIS dan BERHITUNG. Bagaimana cara menguji kemampuan siswa dalam MENULIS ? atau MEMBACA misalnya ? terlebih jika harus diuji secara Pengetahuan ? Ini merupakan PR tersendiri yang harus dicarikan solusinya.

Di negara India, Korea dan beberapa negara bagian di Amerika, Computational Thinking tidak secara langsung diajarkan dalam bentuk kompetensi (KD) akan tetapi dalam bentuk budaya dengan pembiasaan Coding Skill. Menurut mereka Coding Skill (pemrograman) bukan untuk mencetak siswa menjadi jagoan-jagoan atau programmer handal, akan tetapi untuk menjadikan siswa “terbiasa berfikir komputational”.

Di India, siswa sejak grade 1 hingga grade 10 mendapatkan materi Informatics dan Computer Science (WAJIB), pada grade 11 – 12 ( SMA kelas 11 – 12), Informatics dan Computer Science merupakan mata pelajaran PILIHAN pada jurusan yang dipilih. Informatics untuk siswa yang berada dijuruan Sosial dan sejenisnya (IPS/Bahasa), sedangkan Computer Science untuk jurusan Exact/Science Murni (MIPA).

India seperti kita ketahui merupakan negara pencetak programer, bahkan banyak orang India atau keturunan India yang sukses menjadi CEO dan masuk dijajaran pimpinan-pimpinan perusahaan teknologi raksasa dunia di Amerika. Kurikulum nasional India membagi TIK kedalam dua mata pelajaran saat dikelas 11-12 yakni Informatics dan Computer Science.

Fathur Rachim
DPP AGTIFINDO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengamankan Hot Spot anda agar tidak di bobol

Masalah keamanan merupakan hal yang sangat penting dalam jaringan komputer, terlebih dalam jaringan wireless. Disini akan di tunjukkan berbagai cara tepat dan mudah untuk mengamankan jaringan tanpa kabel Anda. Teknologi wireless berkembang pesat. Kehadiran berbagai vendor produk wireless yang menyajikan beragam produk dengan harga terjangkau tampaknya turut andil menjadi pendorong maraknya penggunaan teknologi ini. Teknologi wireless ini tidak hanya cocok untuk digunakan pada kantor ataupun pengguna bisnis. Pengguna rumahan juga bisa menggunakan teknologi ini untuk mempermudah konektivitas. Artikel kali  ini lebih ditujukan untuk memberikan informasi mengenai cara yang cepat dan mudah untuk mengamankan jaringan wireless Anda. Seperti sudah dibahas di awal, teknologi wireless me mang relatif lebih rentan terhadap masalah keamanan. Sesuai namanya, teknologi wireless menggunakan gelombang radio sebagai sarana transmisi data. Proses pengamanan akan menjadi lebih sulit karena Anda tidak

Perangkat keras untuk akses internet Ethernet Card, Modem, Router Dan Jaringan Komputer

Perangkat keras yang digunakan untuk akses Internet Untuk melakukan akses Internet   selain seperangkat komputer minimal sistem operasi yang digunakan adalah window 95 perlu didukung peralatan yang lain antaranya : 1.     Modem                 Modem singkatan dari Modulator Demodulator berfungsi untuk mengubah gelombang analog menjadi sinyal digital dari kabel telepon sehingga komputer dapat terkoneksi dengan internet. Modem dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tertentu biasanya 300, 1200, 2400, 4800 atau 96000 bit per detik dan seterusnya kecepatan modem menentukan kecepatan transmisi data. ADSL adalah type modem untuk penggunaan accses internet kecepatan tinggi. Umumnya modem ADSL merupakan integrasi  dari modem, firewall dan ethernet switch serta router dan mungkin juga dengan transiever . Modem ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda dengan  frekwensi yang digunakan dalam percakapan telephon sehingga saluran telephon dapat digunakan untuk percakapan bersamaan

Mengenal Apa Itu Algoritma : Definisi, Ciri – Ciri, dan Contohnya

  Untuk menyelesaikan suatu masalah kita harus menggunakan komputer untuk memudahkannya, namun masalah yang ingin diselesaikan tidak dapat langsung diterima oleh komputer. Agar komputer dapat menyelesaikan masalah, maka Anda perlu merumuskan langkah-langkah penyelesaian tersebut dalam suatu rangkaian instruksi. Komputerlah yang akan mengerjakan rangkaian instruksi tersebut, karena komputer dapat mengerjakannya dengan cepat, akurat, bahkan berulang-ulang tanpa kenal lelah dan bosan. Sekumpulan instruksi yang merupakan penyelesaian masalah itu dinamakan program. Program “ dimasukkan ” ke dalam komputer, komputer mengerjakan instruksi di dalam program tersebut, lalu memberikan hasil atau keluaran yang di inginkan. Tapi untuk memberikan instruksi anda harus membuat suatu program menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer Sebagaimana dalam kehidupan manusia, kita hanya dapat memberikan perintah kepada orang lain dalam bahasa yang dimengerti olehnya. Karena komputer adalah mesin, maka